Minggu, 30 Juli 2017

TTC dan Kenapa Memutuskan untuk Laparoscopy (LO)

Hi, Assalamualaikum Mak-mak Strong…

Pada post kali ini saya akan menceritakan Operasi/ Bedah laparoskopi (LO) yang pernah saya jalani pada January 2016 yang lalu. It’s gonna be a long post. Here we go again. 
 

Mukadimah:
Jadi, sebetulnya dalam hal promil ini saya sudah berkali-kali ganti Dokter dan Rumah Sakit. Tapi karena Program Hamil saya timbul tenggelam semangatnya (plisss jangan dicontoh ya Mak), jadi untuk saat ini, saya kasih rangkumannya dulu yah:

1. Tahun 2012: 
Konsul di Hermina Bekasi, disana saya tes darah lengkap dan Histerosalpingografi (HSG), dan hasilnya adalah Hormon Prolaktin saya tinggi 36.09, Tuba Kanan saya Non Paten.

2. Tahun 2013 - 2014:  
Saya pindah konsul ke RSPI dg Dr. Soemanadi, SpOG. Berbekal hasil tes sebelumnya dari Hermina dan USG Transvaginal dari Beliau saat itu, pada pertemuan pertama dokter memvonis saya PCOS karena telur saya kecil-kecil dan disarankan untuk langsung Laparoscopy untuk memperbaiki sumbatan dan menganalisa apakah ada problem yang lain. Namun karena pertimbangan biaya, saya dan suami memutuskan untuk tidak melakukannya.
Selama di RSPI saya berganti 2 dokter lagi, yaitu Dr.H. Djoko Sekti Wibisono, Sp. OG-KFER dan terakhir DR. Dr. Budi Wiweko, Sp. OG-KFER dan Beliau menyarankan untuk Inseminasi atau Bayi Tabung aja sekalian. Namun, karena RSPI belum ada layanan inseminasi / bayi tabung, maka saya mulai mencari rumah sakit lain yang bisa inseminasi / bayi tabung dengan biaya terjangkau.

3. Tahun 2014:
Pilihan jatuh di RSU Bunda Menteng dengan Dr. Sita Ayu Arumi, SpOG. Banyak yang tanya kenapa saya pilih Dr. Sita dan tidak mencari dokter K.FER sekalian saja kalau mau program? Jawabannya adalah ketika saya daftar melalui telpon pertama kali sebagai pasien baru dan pilih Dr.... SpOG-KFER sedang keluar negeri dan disarankan mas-mas call center untuk ke Dr. Sita dulu. Dan kedua, setelah ketemu Dr. Sita ternyata beliau bisa menjelaskan dengan rinci apa yang saya alami dan treatmentnya, bisa nanya banyak hal yang saya ngga ngerti, ngga antri panjang dan nyaman kalo berkeluh kesah. 
Berbekal hasil tes dari Hermina dan USG Transvaginal, Beliau bilang saya PCOS dan ada Multiplepolyp dirahim. 
Oia saya konsul dengan Dr. Sita selalu di RSU Bunda, tapi kalau ada tindakan seperti Laparoscopy, melahirkan, dll dilakukannya di RSIA Bunda (Seberang RSU). Sayangnya, untuk administrasi mereka masih belum nge-link antara RSU, RSIA maupun Morula.

4.  Tahun 2015 akhir:
September 2015, tiba-tiba haid saya seperti ngga berhenti. Pada hari-hari tertentu darah yang keluar hanya flek dan puncaknya keluar darah yang cukup banyak sehingga saya dan bojo memutuskan untuk ke Hermina Bekasi karena posisi kami pada saat itu sedang di Bekasi. Disana saya disarankan untuk USG 3D, dan baper banget karena harus antri dengan Ibu-ibu hamil. Alasan Bapernya yaitu mereka cemas karena bahagia tapi saya cemas karena takut ada apa-apa. 

Setelah itu kami balik konsul lagi dengan Dr. Sita, disinyalir polyp itulah yang menyebabkan pendarahan tersebut dan disarankan untuk Laparoscopy. Saat itu saya bener-bener sedih dan bingung... karena berpikir "yaaaah.. kok ujung-ujungnya Laparoscopy juga" apalagi berhubungan dengan biaya yang engga sedikit. 

Untungnya nih… kantor saya pada saat itu punya asuransi karyawan, yah walaupun saya tau bahwa asuransi manapun tidak ada yang mengcover promil kan.. lalu saya cerita sama Dr. Sita dan Beliau bilang bahwa LO saya bukan untuk promil tapi karena ada masalah medis yang jelas (pendarahan) dan bisa dibuktikan. 
DAN ALHAMDULILLAH DI APPROVED SAMA ASURANSINYA (Thanks God 🙏🙏🙏)

Kemungkinan terburuk saat itu adalah salah satu tuba saya (atau keduanya) bisa saja diangkat jika ditemukan sesuatu yang “tidak normal / tuba saya ada yang tidak berfungsi” dengan persetujuan keluarga terlebih dahulu.

FYI, Harga Kamar Perawatan Dewasa di RSIA Bunda:

Kelas Kamar
Tarif
1
Kelas CDC
Rp. 2.500.000/ hari
2
Kelas Perdana
Rp. 1.600.000/ hari
3
Kelas Utama
Rp. 1.100.000/hari
4
Kelas Dua
Rp. 550.000/ hari
5
Kelas Tiga
Rp. 300.000/ hari
Tapi untuk LO ada harga paketnya sendiri ya.. Sayangnya saya lupa foto harga paketnya.

And finally... January 2016 saya mantap melakukan LO. (Selesai juga mukadimah nya)

Operasi Laparoscopy atau biasa disingkat dengan LO adalah sebuah tindakan medis untuk meneropong dan memperbaiki organ yang mengalami masalah, pada kasus saya masalahnya di seputar rahim, indung telur, dan tuba serta melihat hal-hal yang tidak bisa terlihat pada saat USG.

Sebetulnya, tindakan ini semacam operasi ringan yang memerlukan 3-4 lubang pada bagian pusar dan sekitar perut, sebagai sarana untuk memasukkan alat teropong semacam kamera kecil dan alat lain untuk menunjang jalannya operasi. Walaupun Operasi ringan, tapi dilakukan dengan full anastesi. Proses penyembuhannya jauh lebih cepat dibandingkan dengan operasi besar. Luka Operasinya Cuma ada 4 goresan di Bawah Perut, perut samping kanan & kiri, serta pusar untuk memasukan kameranya sebesar 1 ruas jari. 

Ketika di LO, ada kamera kecil yang fungsinya untuk membantu dokter melihat yang ada didalam bagian tubuh pasien dan hasilnya di rekam dalam sebuah CD. CD tersebut bisa kita bawa pulang dan kita tonton loh… Persis seperti yang bisa kita lihat di youtube. 

Saya masuk RSIA Bunda hari Kamis Sore, berangkat sendirian dengan menggunakan taxi dengan kondisi segar bugar, cerah ceria, tapi sedikit keki karena Bojo ngga bisa cuti. Setelah “Check in” rawat inap, saya masuk kekamar perawatan, lalu bingung mau ngapain. Dan…… saya dipersilahkan untuk jalan-jalan ke GI mall aja dulu kata susternya hahaaaaaaaa..... eh tapi saya males jalan sore-sore karena macica bow… Jadinya nitip pesen Bubur Ayam Parkiran (tanpa ayam) deh ama bojo.

Persiapan Sebelum LO?
Oia.. pasti pada nanya kan… apa aja persiapan kita sebelum LO… iya kaaan.. ngaku hayoooo ngaku….

Jadi, persiapannya dalam kasus saya yaitu:
1. Bawa pembalut meski kudu Make sure tidak sedang periode haid karena yang mau dicari adalah bagian mana yang menyebabkan pendarahan.

2.  Makan makanan yang tidak mengandung serat seperti buah, sayur, daging, ayam, dll. Yang masih boleh itu antara lain telur, ikan, bubur nasi, roti tawar, regal, etc
  
3. Karena Operasi saya dijadwalkan Jam 6 Pagi, maka diwajibkan puasa dimulai dari jam 9 atau 10 malem. Setelah puasa, sekitar jam 11 malem, saya diberikan Obat Pencahar yang dimasukin lewat (maaf) An*s. Beberapa menit setelah itu, efeknya langsung W O W!!! BEKERJA!!! Yang harusnya ditahan beberapa menit, saya mah langsung aja Blassssss lari ke toilet.

Pas Jum’at Subuh saya dibangunin, lalu mandi, sholat, dan sedikit bersolek (pake bedak, eye liner, alis dan lipensetip tipis-tipis) -masih sempet ya sis- dan Suster datang bawa suntikan untuk Skin Test (antibiotic yang disuntikan dibawah jaringan kulit) dilengan kiri saya lalu diberi bulatan disekitar lokasi skin test tersebut pakai pulpen sebagai penanda. Kalau ada ruam merah melewati lingkaran dan terasa gatal, kemungkinan kita alergi dan harus di test ulang. Sakitnya mayan deh.. tapi ga sakit-sakit amat…

Jam ½ 6 pagi saya dibawa ke ruang tunggu Operasi menggunakan kursi roda dan mengenakan kimono operasi, diruang tunggu saya dipasangi infus, dan di cek hasil skin test nya. Hasilnya: Ruam merah melebar dan terasa gatal. Terus di skin test ulang dilengan sebelah kanan. Setelah nunggu beberapa saat lagi… hasilnya masih sama…. Saya alergi 😑😑.
Setelah itu, Dr. Sita dipanggil dan memeriksa saya, lalu bilang ke suster untuk ganti obat antibiotic nya dan suster menyuntikan ulang kembali dilengan kiri saya walaupun dititik yang berbeda. Sebelumnya tadi saya bilang ngga sakit-sakit amat kan… nah yang kali ini baru deh terasa sakit. Hasilnya: Aman… dan LO bisa dilaksanakan.
(Catatan: jangan lupa Tanya ke Suster / dokter merk antibiotic yang digunakan ya mak… apalagi jika ada alergi kaya saya, karena berdasarkan pengalaman saya sampai sekarang, kalau dateng kedokter yang berbeda suka ditanya ada alergi obat apa aja, jadi kita udah tau jawabannya dan menjadi catatan khusus para dokter tsb)

Jam 7 pagi saya masuk ruang operasi yang sesungguhnya dengan perasaan deg-degan dan kedinginan. Disana udah ada Dr. Sita, Dr. Nando & Dr. Said Latief. Lalu diminta berbaring dengan kaki “mengangkang” dimeja Operasi (sepertinya sama dg meja untuk Sc deh) dan ternyata mejanya hangat. Terlebih lagi Dr. Said langsung ngajakin saya ngobrol dan………….. saya ngga ngerasain apa-apa lagi.

Ketika saya buka mata dan didepan saya sudah ada bojo senyum-senyum dan bilang “sayang… hasilnya bagus, tuba kamu aman” lalu saya tidur lagi….   
Pas buka mata lagi, ada Mama mertua dan Icha (adiknya suami) senyum-senyum juga, saya lupa mereka bilang apa… lalu saya tidur lagi…. 

Saya sadar sepenuhnya itu ketika saya sudah dikamar perawatan lalu diangkat & dipindahin dari kasur dorong ke kasur kamar. Uohhhhh rasanya ngilu dan ada darah mengalir… tapi ngga kenapa-napa sih.. itu aman, seperti orang abis lahiran dan nifas tapi dengan jumlah darah yang lebih sedikit dan untuk pipis pakai kateter.

Beberapa jam setelah itu Dokter Jaga datang dan Beliau memeriksa pergerakan usus saya sudah kembali bekerja atau belum, daaan dia sudah kembali bekerja (saya lapar) jadi udah bisa makan dan ngga perlu nunggu kentut lagi. Makannya juga ngga ada pantangan. Ngga ada mual, ngga ada pusing.. Alhamdulillah semua aman 😊  

Tapi memang ada sebagian orang yang kemungkinan akan merasakan pusing dan mual setelah LO. Kalau mengalami ini, bisa langsung komunikasikan ke dokter anda ya.

Kebetulan, saya anaknya agak nakal… karena bosen tiduran, saya minta bojo untuk merubah posisi kasurnya menjadi posisi duduk (jangan ditiru ya Mak).

Sekitar jam 11 malem pas suster kontrol, saya minta buka infus karena ngga nyaman dan di approved dokter 🙏 lalu tidur nyaman tanpa infus hahaaa

Sabtu pagi, dokter jaga dateng lagi dan bisa lepas kateter. Kemudian saya diminta belajar bangun (padahal dr sebelumnya udah belajar) dan jalan. Setelah dari kamar mandi bersih-bersih dan pakai pembalut, saya minta dianterin bojo jalan-jalan keliling RS dan nemenin dia makan baso di café bawah. Lalu… saya minta pulang & di approve dokter.

Jam 11 siang bojo kebawah ngurus admin, jam 2 siang kami pun siap pulang kerumah mama mertua biar ada yang nemenin.

Jadi, perawatan dirumah sakit cukup 3 hari saja, infus & kateter pun hanya dipakai 1 hari saja. 

Total biayanya kurang lebih Rp.43.000.000 yang dibayarkan asuransi, ekses Rp. 200.000 (yang harus kami bayar sendiri) untuk cetak report dan CD.

Apa yang dirasain setelah LO… biasa aja sih, Cuma ngilu-ngilu aja, wajar kan masih ada lukanya. Luka hati ama mantan yang udah beberapa taun ilang aja kadang-kadang masih berasa ngilu… eaaaaaaaa

Saya diberikan surat ijin dokter 2 minggu untuk bedrest dirumah, tapi belum sampai 1 minggu tepatnya hari kamisnya saya bosan, ngga bisa diem, udah gitu ngga pake korset.

Pergilah saya ke supermarket sendirian terus masak dirumah. Habis masak, makan, lalu cuci piring. Terus saya mandi, eh perbannya kelepas 😛. Setelah nanya Dr. Sita lewat Whatsapp, Alhamdulillah lukanya baik-baik aja dan bisa kebidan terdekat untuk ganti perban.
(Jangan ditiru ya… ini mah murni karena ketidakbisadieman saya aja. Kalaupun mau beraktivitas jangan lupa pake korset)

Hari Sabtu berikutnya saya control ke dr. Sita untuk periksa hasil operasi dan penjelasan tindakan LO yang dilakukan dari CD dan report dokter. Selain itu, lukanya dibersihin & perban saya diganti.

Berikut gambarannya ketika LO berlangsung (that’s mine.. yeah real mine):





Mohon maaf ya, gambarnya miring-miring, udah diedit sih.. tp ga ngerti kenapa dia tetep kekeh miring 😂

Kapan bisa mulai beraktifitas?
Karena saya anaknya sangat rajin sekali (yang mana ini adalah dusta), seninnya saya udah balik kerja lagi loh 😂 walo belum bisa jalan kenceng apalagi lari.. tapi udah bisa ketawa sedikit ngakak sama temen-temen kantor dan kayanya mereka kangen sama saya (inipun dusta lagi).. hahaaaaa

Oke.. segini dulu ya postingan saya mengenai “kenapa saya pilih LO….” Semoga dapat membantu temen-temen yang mungkin mengalami hal, kebimbangan, keraguan, kegalauan, ketakutan, insecure yang pernah saya alami dan butuh referensi.

Saya Cuma bisa bilang… JANGAN TAKUT!!! KALAHKAN POLYP, KALAHKAN ENDOMETRIOSIS, KALAHKAN MIOM, DAN KALAHKAN YANG HARUS DIKALAHKAN… MENGENAI HASIL, SERAHIN DAN PERCAYAKAN SEMUA PADA ALLAH TUHAN SEMESTA ALAM

Tambahan:
Beberapa bulan kemudian…. July 2016… saya ngga sadar kalo selama June 2016 saya ngga haid.. lalu saya periksa ke dr. Sita, dan hasilnya… kantung Rahim saya sudah terbentuk walaupun belum ada janinnya. Saya diberikan Dupaston (penguat janin) dan beberapa obat lainnya. Beliau bilang untuk balik lagi 14 hari kemudian (bagi TTC genk.. Biasa disebut TWW -two weeks wait-) kalo belum keluar haid, kemungkinan janin sudah ada. Keluar dari ruang dokter, saya bahagia luar biasa… karena 4 tahun masa pernikahan, belum pernah 1 kalipun kantung Rahim saya siap menampung calon bayi kami.

Tapi… di hari ke 12…. Keluar flek…
Hari ke 13.. keluar darah banyaaaaaaak banget.. dan saya kedokter.. saya pulang dengan membawa obat pelancar haid 😢😢😢 

Rabu, 05 Juli 2017

Mblejeti Fenomena Pelakor. Lagi Booming Mak.....

Perhatiin ngga sih, akhir-akhir ini buka sosial media banyak banget ya bermunculan akun-akun gosip selebriti mulai dari kehidupan keluarga sampai percintaannya pun di blejeti habis-habisan apalagi kalau sudah berbau-bau perselingkuhan 😱😱 RAME!!!!! 
Bacain komen-komennya... Beuuuuuuuh seru. dan termasuk saya... iya saya... pernah ikut-ikutan komen julid (upsss, jangan diikutin ya, ga baik). Apalagi setelah resign ini, gak ada kerjaan Bow 😳😂 dan gregetan karena mereka public figure meski katanya hanya gimmick, tapi menurut saya justru yang hanya gimmick inilah yang bisa mempengaruhi generasi selanjutnya (tsaaaaah... kaya garda terdepan ganyang PELAKOR nih).

Seringkan denger kata-kata PELAKOR akhir-akhir ini?
Mari kita coba Mblejeti fenomena ini...
Sumber foto: Google Seach

Apakah itu Pelakor?
Pelakor adalah kependekan kata dari "Perebut Laki Orang" / Selingkuhan yang dapat merusak rumah tangga orang lain. 
Kenapa fenomena pelakor itu rame? ya karena ngerebut laki orang. 
Kenapa ngerebut laki orang jadi rame? ya karena sama aja ngerebut hak milik orang lain.
Kenapa ngerebut hak milik orang lain jadi rame? ya sama aja kaya maling ayam. 
Wong ada maling ayam aja bisa di grebek rame-rame, dipukulin, bedarah-darah, dikata-katain. 
Apalagi ini... laki orang.. yang pas lagi nikah pake ijab kabul di hadapan Tuhan, ada buku 'Garuda' dari KUA atau catatan sipil yang berarti SAH dari Agama maupun Negara. 
Yang punya ayam aja mana punya sertifikat kepemilikan ayam, apalagi pake ijab kabul ama ayamnya. 
(oke stop... ga boleh julid)

Siapakah Pelakor?
Pelakor adalah Wanita yang menjadi Pelakor.
Kalau Laki-laki biasa disebut Pebinor / Perebut Bini Orang.    
 
Mengapa Pelakor itu ada?
Seperti lirik lagunya Agnes Mo judulnya "Tak Ada Logika". 

 
Yak.. kadang-kadang cinta emang ga pake logika, termasuk jatuh cinta dengan suami orang. Bahkan "virus" ini bisa menjangkiti orang-orang paling pintar atau paling bodoh sekalipun. 

Menurut saya, sebetulnya Pelakor itu tidak sepenuhnya memiliki konotasi negatif, seperti malak laki orang misalnya, perempuan model ini biasa disebut VALAKOR (Bayangkan sosok hantu Valak di film Conjuring 2 deh Mak 😂😱), bahkan ada yang merasa bangga bahwa dirinya lebih menarik. Ada juga sih perempuan baik-baik yang memang cinta tulus dengan suami orang tapi terjebak dalam hubungan terlarang ini. Tetapi sebaik apapun alasannya, bagi saya tetep aja selingkuh itu Salah.

Hal ini juga bisa berbanding lurus dengan Supply & Demand dalam ilmu ekonomi yang penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Jadi, adanya Pelakor sudah tentu karena ada para Suami yang tidak setia dengan Istrinya. 

Bagaimana Jika Ternyata Anda Sebagai Pelakor?
Bagi perempuan-perempuan yang mungkin memiliki niat hanya menggoda suami orang, hal ini mungkin akan mudah mereka jalani, namun jika Anda perempuan baik-baik yang jatuh cinta pada suami orang, maka ada beberapa hal dari beberapa artikel yang dapat Anda pertimbangkan sebelum hubungan Anda terlalu jauh, antara lain:

1. Hidup penuh kebohongan
Selama hubungan perselingkuhan Anda belum ada seorangpun yang tahu, belum tentu Anda akan merasa aman karena sudah dipastikan bahwa hidup Anda akan dilingkupi dengan kebohongan. Misalnya mau nge-date buat lunch aja mungkin Anda / si Dia harus berbohong kepada rekan kerja, atasan, istri, orang tua, mertua bahkan anaknya sekalipun. 
Demikian juga dengan Anda, apakah Anda siap di umpetin terus menerus? 
Main kucing-kucingan terus menerus? 
Apakah Anda akan siap jika saat jalan berdua dan si Dia bertemu dengan rekannya, Anda tidak diperkenalkan sebagai pasangannya atau bahkan tidak diperkenalkan sama sekali dan si Dia malu akan keberadaan Anda disampingnya? atau malah sensasi menggelitik dan memicu Adrenaline anda? Semoga ngga yah 😖

2. Di cap sebagai perusak rumah tangga orang lain
Ada beberapa hal yang bisa saja terjadi jika pada akhirnya hubungan perselingkuhan Anda sudah diketahui dan go publik, Yaitu si Dia memilih kembali pada Istri dan keluarganya atau bercerai dan memilih Anda sebagai pendamping barunya. Jika hal terakhir yang terjadi, selamat.... Anda SAH sebagai Perusak Rumah Tangga Orang Lain.

Apakah Anda siap dengan julukan ini? 
Dari kasus yang sudah pernah terjadi pada selebriti M yang berhubungan dengan suami sahabatnya dan M yang berhubungan diawali dari gimmick disebuah acara, kadang hukuman sosial tidak dapat dibayangkan bagaimana dan sampai kapan. Bahkan jika Anda akhirnya memiliki keturunan dari hasil Melakor, tidak menutup kemungkinan anak Anda akan disebut....... (saya ngga sanggup nulisnya)
 
3. Akan berdampingan dengan suami yang tidak setia
Ketika Si Dia memutuskan meninggalkan Istri nya demi Anda, apakah Anda akan merasa bangga atau justru berpikir bagaimana jika selanjutnya Anda menjadi istri yang ditinggalkan ketika Suami menemukan perempuan lain lagi. Bisa saja terjadi Toh? Kita tidak pernah tau 😶

4.  Hukum sebab akibat dalam Islam
Saya tidak mau menyebut hal ini sebagai KARMA. Karena setahu saya dalam Islam tidak ada yang namanya karma, yang ada adalah Sebab Akibat. Didalam Al-Qur'an disebutkan bahwa
pelaku kejahatan akan mendapat siksa atas dosanya, yang berbuat baik akan mendapat pahala. 

As Sajadah ayat 21: "Dan pasti kami timpakan kepada mereka siksa yang dekat (didunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (kejalan yang benar)"
An Nahl ayat 61: "Dan kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan. Maka apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun"

Semua pertanyaan diatas, hanya Anda sendiri yang bisa menjawabnya. Sayangi dan hargailah diri Anda sendiri dan cobalah sekali-kali berpikir bagaimana jika Anda sebagai Istri yang ditinggalkan suami demi wanita lain.


Selasa, 04 Juli 2017

Try to conceive from January 2017

Minal Aidin Wal Faidzin - Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H 
🙏


2012 - 2017...much has happened in my life.

And here we go and start to write my "abal-abal" blog..😂😂😂

Now, After 6 months resign from my Job as a Key Account Executive, now I'm here... sitting alone in a dinning chair at my apartment with my laptop & smartphone for hearing joox while waiting my Bojo's coming home and eat my "cemilan lebaran kue Nastar & Sagu Keju" from IG: @spatulapatisserie.

Sagu Keju from @Spatulapatisserie

Oh iya... In January 2016 ago I did an Laparoscopy Surgery due to I had an multiple polyp in my uterus and yupppppp I'm a PCOS (Polycystic ovary syndrome) FIGHTER. After that In June 2016, I had a "natural" miscarriage because there is only a uterine sac but no fetus. then I decided to resign on 30 December 2016 due to after 5 years of marriage we still waiting our babies coming.

What is PCOS?
PCOS is the most common hormonal disorder among women of reproductive age. Infertility is one of the most common PCOS symptoms. These may include:
  • Irregular or absent menstrual periods (Alhamdulillah.. I didn't get this symptom, lantjar djaya tiap bulan)
  • Infertility (unfortunately, me 😭)
  • Weight gain (especially at the waist) (Yes... me 😭 before married my weigh is 58kg now ++kg, But there is also a skinny PCOS loh)
  • Acne (Alhamdulillah.. I didn't get this symptom)
  • Excess hair on the face and body (Yes... me 😭 every ± 1 month "selalu nge-waxing")
  • Thinning hair on the scalp (Yes... me 😭 "rambutnya cuma sejumput")
How is PCOS treated?
While PCOS is not curable, symptoms are treatable with medications and changes in diet and exercise.

For more details you can visit website below:
http://www.hormone.org/diseases-and-conditions/womens-health/polycystic-ovary-syndrome  


My Diet and Exersice?
Therefore, I choose to try some exercise like 20 fit, pound fit, running, swimming, even dancing with my X-box or you tube as my trainer 😂 and food combining diet but after 5 months I only lost 2kg 😓, then after Eid Al-Fitr I think My weight increased 5kg 😂😆😢😜😝

20 Fit, Look at my chubby cheeks and double chin 😆
TO BE CONTINUE